Dongeng Timun Mas adalah salah satu cerita rakyat terkenal dari Jawa Tengah yang mengajarkan nilai-nilai keberanian, kecerdikan, dan harapan. Cerita ini sering diceritakan secara turun-temurun dan menjadi favorit anak-anak di Indonesia. Berikut adalah kisah lengkapnya:
Awal Kisah: Harapan Sang Petani
Dahulu kala, hiduplah seorang janda tua yang tinggal di sebuah desa kecil. Wanita ini sangat kesepian karena tidak memiliki anak. Setiap hari, ia berdoa kepada Tuhan agar diberi seorang anak yang bisa menemani hari-harinya.
Suatu hari, di tengah doanya, tiba-tiba muncul seorang raksasa bernama Buto Ijo. Dengan suaranya yang menggelegar, Buto Ijo berkata, “Aku bisa memberimu seorang anak, tetapi dengan satu syarat. Ketika anak itu tumbuh besar, kau harus menyerahkannya kepadaku.”
Karena sangat ingin memiliki anak, sang janda menyetujui syarat tersebut. Buto Ijo pun memberikan sebuah biji mentimun ajaib dan berkata, “Tanamlah biji ini, dan kau akan mendapatkan seorang anak.”
Lahirnya Timun Mas
Sang janda menanam biji mentimun itu di kebunnya. Dalam waktu singkat, tumbuhlah sebuah mentimun besar berwarna emas. Ketika mentimun itu dibelah, di dalamnya terdapat seorang bayi perempuan cantik. Sang janda menamai bayi itu Timun Mas.
Timun Mas tumbuh menjadi gadis yang cantik, cerdas, dan baik hati. Namun, sang janda tidak pernah melupakan janji yang ia buat kepada Buto Ijo. Ketika usia Timun Mas semakin dewasa, ia mulai khawatir karena waktunya untuk menyerahkan Timun Mas kepada raksasa semakin dekat.
Buto Ijo Menuntut Janji
Pada suatu hari, Buto Ijo datang ke rumah sang janda untuk menagih janjinya. “Hai, janda tua! Waktunya menyerahkan anakmu sudah tiba!” katanya dengan suara menggelegar.
Sang janda, yang tidak ingin kehilangan anaknya, memohon kepada Buto Ijo untuk memberikan waktu tambahan. Raksasa itu menyetujuinya, tetapi ia mengancam akan datang kembali dalam beberapa hari.
Persiapan Melawan Buto Ijo
Dengan hati yang gelisah, sang janda meminta bantuan seorang pertapa di hutan. Pertapa itu memberikan Timun Mas empat benda ajaib: biji mentimun, jarum, garam, dan terasi. Ia berkata, “Jika Buto Ijo mengejarmu, gunakan benda-benda ini untuk menyelamatkan dirimu.”
Perjuangan Timun Mas
Ketika hari yang ditentukan tiba, Buto Ijo kembali untuk mengambil Timun Mas. Sang janda meminta Timun Mas melarikan diri membawa benda-benda ajaib itu. Buto Ijo pun mengejarnya dengan marah.
Dalam pelariannya, Timun Mas menggunakan benda-benda ajaib itu satu per satu:
Biji mentimun – Ketika dilempar, biji ini tumbuh menjadi ladang mentimun yang lebat. Buto Ijo terhambat karena harus melewati ladang tersebut.
Jarum – Ketika dilempar, jarum berubah menjadi hutan bambu yang tajam. Buto Ijo terluka saat melewati hutan itu.
Garam – Ketika dilempar, garam berubah menjadi lautan yang luas. Buto Ijo kesulitan berenang untuk mengejar Timun Mas.
Terasi – Ketika dilempar, terasi berubah menjadi lumpur hisap yang menelan tubuh Buto Ijo hingga tenggelam.
Akhir Kisah
Setelah perjuangan panjang, Timun Mas berhasil kembali ke rumah dengan selamat. Sang janda sangat bahagia dan bersyukur karena berhasil menyelamatkan anaknya. Mereka pun hidup bahagia bersama tanpa gangguan dari Buto Ijo lagi.
Pesan Moral
Dongeng Timun Mas mengajarkan kita untuk selalu berani dan cerdas dalam menghadapi tantangan. Selain itu, cerita ini juga menunjukkan pentingnya harapan dan usaha untuk melindungi orang yang kita cintai.
Cerita ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran berharga bagi anak-anak dan orang dewasa. Hingga kini, dongeng Timun Mas tetap menjadi bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia.
ADS HERE !!!